Alasan Elon Musk Tak Menerima Bitcoin untuk Beli Mobil Listrik Tesla
![]() |
Ilustrasi (Unsplash.com) |
Akan tetapi karena risiko yang tinggi, pasar mata uang digital juga tak sedikit yang membuat orang depresi. Meski begitu, karena legitnya, pasar ini masih menarik banyak orang. Bahkan Tesla pernah membeli milyaran dolar AS mata uang digital, salah satunya Bitcoin.
Pada bulan Maret tahun 2021, Elon Musk mengatakan bahwa para pelanggan dan konsumen mobil listrik Tesla dapat membeli kendaraan tersebut dengan Bitcoin. Dikabarkan, banyak investor Tesla yang kecewa. Mengapa? Karena nilai Bitcoin yang mudah berubah.
Kini, pada bulan Mei tahun 2021, Elon Musk mengabarkan perubahan baru. Tesla tak lagi menerima Bitcoin untuk membeli mobil listrik Tesla. Mengapa Elon Musk mencampakkan Bitcoin tersebut dan apa alasannya?
Bitcoin dapat digunakan untuk membeli mobil listrik Tesla
Tim Teknolemper telah mengulas tentang kabar ini dalam artikel yang berjudul Kini Bitcoin Dapat Digunakan untuk Beli Tesla. Kalian bisa membaca artikel tersebut untuk informasi yang lebih rinci.
Tapi dalam bagian ini, kami akan menjelaskan secara singkat.
Pertama kali Elon Musk menyampaikan bahwa mobil listrik Tesla dapat dibeli dengan Bitcoin pada bulan Maret 2021, publik sangat terkejut dengan keputusan itu.
Tiba-tiba saja mata uang digital Bitcoin harganya langsung melompat naik. Ada harapan besar bahwa ketika Tesla mau menerima Bitcoin sebagai sistem pembayaran, maka tingkat kepercayaan kepada Bitcoin semakin tinggi.
Elon Musk juga menjelaskan bahwa perusahaan mobil listrik Tesla akan mengoperasikan node Bitcoin sendiri, yakni komputer untuk memproses transaksi tersebut.
Selain itu, Bitcoin yang sudah masuk ke Tesla tidak akan dikonversi ke mata uang biasa atau mata uang fiat yang telah dikelola oleh pemerintah. Bagi para penggemar mata uang digital dan sekaligus gandrung dengan mobil listrik Tesla, itu adalah salah satu kemudahan terbaru.
Elon Musk mencampakkan Bitcoin
Belum genap dua bulan sejak pengumuman Elon Musk tentang Bitcoin yang dapat digunakan untuk membeli mobil listrik Tesla, kini salah satu manusia terkaya di dunia itu menarik kembali keputusannya.
Elon Musk balik kanan. Ia mengembalikan sistem pembelian Tesla seperti pada mulanya, yakni sistem konvensional.
Elon Musk mengatakan Tesla tak lagi menerima pembelian mobil listrik dengan mata uang digital Bitcoin.
Tapi mengapa Elon Musk mencampakkan Bitcoin yang tadinya telah disepakati dapat membeli mobil listrik Tesla? Berikut ini kami coba jelaskan menurut informasi yang sudah beredar.
Baca juga: Tesla Daur Ulang Komponen Mobil Listrik di Shanghai
Penggunaan bahan bakar fosil meningkat
![]() |
Ilustrasi (Unsplash.com/Stephen Philpott) |
Tapi keputusan untuk menangguhkan pembelian mobil listrik Tesla dengan Bitcoin, salah satu sebab utama yang disampaikan oleh Musk adalah karena penambangan dan transaksi Bitcoin telah meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil.
Krisis lingkungan seperti perubahan iklim saat ini telah jadi salah satu hal yang dipikirkan. Dengan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil untuk menambang Bitcoin, itu berarti akan memiliki dampak pada perubahan iklim yang dimaksud.
Menurut penjelasan Elon Musk, salah satu lelaki terkaya di dunia ini, "Cryptocurrency adalah ide yang bagus di banyak tingkatan dan kami percaya ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tetapi ini tidak dapat merugikan lingkungan."
Salah satu bahan bakar fosil yang menurut Musk berdampak pada kerusakan lingkungan dan banyak digunakan untuk menambang Bitcoin adalah batubara.
Menurut pendapatnya, peningkatan pesat bahan bakar untuk transaksi dan penambangan Bitcoin terutama dengan batubara, adalah merugikan. Batubara memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun.
Bagaimana cara kerja penambangan Bitcoin?
Ini rumit. Sejak munculnya mata uang digital tersebut, telah menimbulkan banyak hal yang kompleks. Tapi secara sederhana mengapa penambangan Bitcoin dapat merusak lingkungan, tim dari Teknolemper akan menjelaskan secara singkat.
Untuk menambang dan mendapatkan satu koin baru Bitcoin, dibutuhkan komputer kelas tinggi yang menggunakan listrik dalam kapasitas besar.
Untuk menghasilkan koin, kriptokurensi didasarkan pada jaringan terdesentralisasi yang perlu ditambang. Komputer kelas tinggi itu berfungsi untuk memecahkan teka-teki atau algoritma matematika yang kompleks dari Bitcoin.
Dalam memproses teka-teki atau algoritma dengan komputer, maka diperlukan daya listrik yang besar. Salah satu sumber utama penghasil listrik saat ini masih banyak yang menggunakan bahan bakar fosil, yakni batubara. Itulah kenapa penambangan Bitcoin memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
Baca juga: 7 Mobil Listrik Tesla dan Harganya
Dampak buruk penambangan Bitcoin
![]() |
Ilustrasi (Pexels.com/Pixabay) |
Menurut perkiraan dari penelitian University of Cambridge, penambangan Bitcoin mengkonsumsi lebih dari 120 Terawatt per jam (TWh) per tahun. Jumlah penggunaan listrik ini jauh lebih besar ketimbang Malaysia, Argentina atau Swedia.
Lalu jejak emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari penambangan Bitcoin dapat mendorong pemanasan global di atas dua derajat Celcius dalam waktu kurang dari tiga dekade.
Tiongkok saat ini disebut negara yang memiliki banyak penambang Bitcoin. Sedangkan Tiongkok sendiri sampai sejauh ini masih bergantung dengan bahan bakar fosil batubara untuk menghasilkan listriknya.
Di Tiongkok, para penambang lebih suka berada di perdesaan karena harga listrik yang murah dan masih banyak lahan yang belum optimal sehingga bisa digunakan untuk pusat pengembangan penambangan Bitcoin.
Baca juga: 5 Teknologi Mobil Listrik Cina Siap Tantang Tesla
Apakah Tesla akan melepaskan Bitcoin yang mereka miliki?
Pertanyaan selanjutnya jika Elon Musk sudah memutuskan bahwa Bitcoin tak lagi dapat digunakan untuk membeli mobil listrik Tesla, lalu apakah aset digital mereka akan dijual?
Sudah disinggung sebelumnya, Tesla telah berinvestasi miliaran dolar AS untuk mendapatkan Bitcoin. Jumlah pastinya adalah 1,5 miliar dolar AS. Itu setara dengan Rp.21,2 triliun.
Dari jumlah itu, Tesla telah menjual 272 juta dolar AS atau setara dengan Rp.3,8 triliun. Penjualan Bitcoin yang dilakukan oleh Tesla, dalam laporan keuangan dijelaskan mendukung profitabilitas sebanyak 101 juta dolar AS atau setara dengan Rp.1,4 triliun.
Saat ini perusahaan mobil listrik Tesla masih memiliki banyak Bitcoin. Menurut Elon Musk, mereka tidak akan menjualnya.
Elon Musk masih memiliki kepercayaan terhadap kriptokurensi dan mengakui bahwa sistem mata uang digital tersebut adalah ide bagus untuk bertahan ketika terjadi becana wabah seperti virus corona.
Elon Musk menjelaskan bahwa dia bermaksud menggunakannya untuk transaksi segera setelah penambangan beralih ke energi yang lebih berkelanjutan seperti energi yang ramah lingkungan. Elon Musk juga akan melihat kriptokurensi lain yang menggunakan kurang dari 1% energi/transaksi Bitcoin.
Cina pernah melarang mobil listrik Tesla parkir di dekat fasilitas militer karena masalah kemampuan kamera mobil listrik yang dapat merekam lingkungan sekitarnya. Kalian bisa membaca ulasan itu di artikel Tiongkok Larang Mobil Tesla Parkir di Sekitar Fasilitas Militer
Posting Komentar untuk "Alasan Elon Musk Tak Menerima Bitcoin untuk Beli Mobil Listrik Tesla"
Berkomentarlah dengan bijak. Diperbolehkan reupload artikel di atas dengan syarat mencantumkan backlink ke Teknolemper